Ekostisnya pulau pramuka tidak heran banyak orang yang terkagum – kagum melihat keindahan pulau pramuka tersebut. Disana juga terdapat penangkaran penyu yang sangat terkenal sekali, Penyu itu disebut dengan penyu sisik atau hawksbill turtle. Hal ini dikarenakan kemiripan paruhnya dengan paruh burung elang yang tajam dan meruncing namun dengan bentuk rahang yang agak besar. Warna karapas penyu sisik yang bervariasi dan cantik menjadi salah satu alasan utama perburuan penyu sisik. Karapas biasanya berwarna kuning, hitam atau coklat. Penyu sisik dapat mencapai berat tubuh sekira 80 kg dan panjang hingga mencapai 100 cm. Warna dan bentuk cangkang dari penyu yang satu ini cukup unik, yaitu berbentuk seperti sisik yang tersusun secara teratur. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, karapas penyu bernilai tinggi karena menjadi bahan dasar pembuatan perhiasan atau aksesoris.
Penyu sisik juga berperan penting dalam ekositem laut. Diperkirakan penyu sisik mengkonsumsi sponge hingga 1000 pon atau sekira 450 kg per tahun. Dengan jumlah ini tentu peran penyu sisik cukup signifikan dalam mengendalikan laju pertumbuhan bunga karang yang dapat mengganggu pertumbuhan terumbu karang. Karena konsumsi utama penyu ini bunga karang, daging penyu sisik bersifat beracun dan dapat membahayakan bagi manusia. Selain bunga karang, penyu sisik juga mengkonsumsi alga, hewan-hewan kecil seperti udang, moluska, cumi-cumi dan lainnya. Habitat penyu sisik adalah di perairan yang dingin. Mereka mampu menjelajahi samudera hingga bermil jauhnya. Tempat bertelur penyu ini biasanya ditemukan di Benua Hindia (misal di Seychelles, Oman), Karibia (misal di Kuba, Mexico), Australia, dan juga Indonesia.
Penangkaran penyu di pulau pramuka
Penangkaran penyu di pulau pramuka merupakan salah satu cara untuk proses penangkaran penyu dan sangat terkenal di indonesia yaitu pulau pramuka. Di pusat pengkaran tersebut di gerakan oleh seseorang yang bernama pak salim selama lebih dari 30 tahun, penyu sisik ini disimpan di bak-bak penangkaran hingga siap dilepaskan ke laut.Upaya penangkaran ini dimulai sejak tahun 1984. Kegiatan yang dilakukan pada pelestarian penyu sisik ini meliputi berbagai langkah penyelamatan, yaitu meliputi upaya pembinaan habitat pulau tempat penyu bertelur, menunggui penyu bertelur dan kemudian menyelamatkan telur penyu dari hama dan predator, penetasan telur semi alamiah, perawatan anak penyu (tukik) untuk pelepasan di habitat asli, dan pembinaan masyarakat dalam upaya konservasi penyu sebagai satwa langka.
Harapan dari upaya-upaya tersebut tentu saja agar habitat tempat penyu bertelur tetap lestari dan terjaga sehingga penyu dapat kembali untuk bertelur. Selain itu, telur penyu terselamatkan dari perburuan para predator dan manusia sehingga dapat ditetaskan dan dibesarkan sampai tiba waktunya pelepasan ke habitat aslinya. Hal ini akan menjaga bahkan mendorong meningkatnya populasi penyu sisik yang terancam punah ini. Predator utama telur penyu dan tukik adalah manusia. Telur penyu memang banyak diburu untuk dijual dan dikonsumsi. Pak Salim sendiri selaku tokoh penangkaran penyu sisik saat ini mengaku bahwa dahulu ia pun memburu telur-telur penyu untuk dijual dan ditukar dengan beras. Akan tetapi, pada tahun 1980-an, Pak Salim bertemu seorang yang tengah melakukan survey di kawasan tersebut, tepatnya di Pulau Penjaliran, yang menghimbau agar penyu-penyu tersebut dibiarkan atau dibantu untuk terus berkembangbiak. Ayo anda lihat penangkaran penyu di pulau pramuka oleh karena itu keindahan penyu sangat luar biasa sekali.